Modernis.co, Aceh – Kolaborasi Kemenkominfo, Siber Kreasi, dan Literasi Digital Nasional menyelenggarakan Webinar Literasi Digital Kabupaten Aceh Tenggara pada Kamis, (04/11/2021) pukul 09:00 sampai dengan 12:00 WIB secara daring menggunakan zoom meeting.
Webinar yang mengusung topik, “Hidup pintar di tengah dunia digital” tersebut melinbatkan kemenkominfo, Pemkab Kabupaten Aceh Tenggara, Literasi Digital Nasional tersebut, sebelum memasuki acara inti turut hadir keynote speech Drs. Raidin Pinem, M.AP selaku Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Kemudian, Key Opinion Leader disampaikan oleh Rana Rayendra selaku Co-Founder dan CEO of Bicara Project.
Webinar tersebut, mengupas sub topik tentang kecakapan digital dengan narasumber Dr. Ir. Soni Trison, S.Hut. M.Si. selaku praktis bisnis dan dosen, selanjutnya sub topik tentang keamanan digital dengan narasumber Dr. Gushevinalti, M.Si selaku dosen ilmu komunikasi dan penggiat literasi digital, selanjutnya sub topik tentang Etika Digital dengan narasumber Ahmadin Damanik selaku Bendahara PDPM Bukittinggi, dan sub topik budaya digital menghadirkan narasumber Hanif Aidhil Alwana, S.H.,MH selaku wakabid humas dan advokasi PDPM Bukittinggi.
Kegiatan yang dinahkodai oleh moderator Hafidz Dzaki tersebut, menghadirkan dua utusan dari kader Muhammadiyah yang bergerak di ortom Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Bukittinggi Sumbar. Kader Muhammadiyah yang ikut berpartisipasi sukseskan Literasi Digital dalam webinar tersebut, yakni: Ahmadin Damanik selaku Bendahara PDPM Bukittinggi, dan Hanif Aidhil Alwana, S.H.,MH selaku wakabid humas dan advokasi PDPM Bukittinggi.
Kegiatan dalam rangka memberikan edukasi tentang literasi digital, meningkatkan kecakapan digital Nasional, dan merayakan bonus teknologi informasi. Hal tersebut, pada hakekatnya agar terwujud kecakapan digital nasional meningkat sehingga mengetahui skill kecakapan digital dan mengetahui keamanan digital, serta mengetahui etika dan budaya digital.
Hanif Aidhil Alwana, S.H.,MH selaku wakabid humas dan advokasi PDPM Bukittinggi mengatakan akar rumput yang di dominasi oleh unsur lapisan masyarakat kelas menengah ke bawah mengetahui posisi dan sikapnya dalam menjalankan era living in digital culture. Kemudian tidak sebatas konsumen teknologi informasi namun juga bisa memaksimalkannya sebagai momentum survive, sekaligus menjadikan transformasi digital sebagai fasilitas penunjang upaya peningkatan taraf hidup masa depan.
“Upaya pencerdasan dan pencerahan melalui forum-forum diskusi sebagaimana kegiatan tersebut agar terus ditingkatkan, yang kemudian juga disadari oleh semua kalangan. Sehingga minat dan partisipasi menyambut “Indonesia Maju” itu ditopang oleh rasa kehangatan berwarga negara oleh masyarakat, jelas Hanif.
“Kemenkominfo serta berbagai stakeholder terkait transformasi digital ini, diharapkan menempatkan kepentingan rakyat pada dasar yang strategis, agar stimulus teknologi informasi tidak hanya didominasi oleh pendekatan industri saja. Digital culture yang semakin membudaya ini, harus dijamin keamanannya oleh negara agar ruang-ruang privasi setiap user semakin safety,” ungkap Hanif.
Oleh : Preli Yulianto (PDPM Bukit Tinggi)